• Home
  • Posts RSS
  • Comments RSS
  • Edit
Blue Orange Green Pink Purple

Story Of My Life

You see it was like this
I was torn between two worlds
One full of promise
And the truth I knew would hurt
You say I'm no angel
Try put the past behind
So now i try to find
A place to leave all
The memories in my mind

(Kristian Leontiou - Story Of My Life)

Lucky I’m In Love (with my best friend)

Diposting oleh Mr. Urban di Selasa, April 21, 2009 | Label: me and him

Wish I could say so! Hahaha! Jelas apa yang saya rasakan tidak sejelas yang digambarkan oleh Jason Mraz dalam lagu tersebut. Saya sendiri tidak bisa menjabarkan, emang perasaan ini berbentu apa? Teman? Lebih. Sahabat? Lebih. Pacar? Bukan.

Kmarin saya akhirnya bertemu dengan dia lagi. Memang sih sabtu kemarin kami sempat ketemu di kampus juga, but i just for a while. Ditambah lagi dengan suasana yang tidak memungkinkan kami untuk duduk dan berbicara lama. Or i just staring at him. Satu yang lucu ketika kami pertama kali bertemu (lagi) adalah begitu canggungnya kami membahasakan gesture atau apapun namanya.

Everybody’s knows he’s my buddy! Biasanya kalau dia pulang ke daerahnya untuk berlebaran ataupun liburan, kami selalu berpelukan ketika bertemu kembali. Hey, It’s just a friendship hugging. Walopun biasanya kalau 2 minggu kami tidak bertemu (walopun satu jurusan tapi beda program studi which means kami jarang ketemu juga karena kuliah yang berbeda) yah, biasanya sih langsung pelukan juga. Di koridor kampus, di kantin. And everybody is staring at us. Haha! Teman seangkatan saya sih udah ngerti itu habit kami berdua. Tapi yang lain? But who cares?

Oke, kembali ke pertemuan kami lagi, it just some kind of weird. Dulu saya tahu kalaupun dia pergi ke daerah lain, ada perasaan dia akan kembali. Secara kami masih berkuliah. Tapi sekarang? Saya tidak tahu kapan akan bertemu dia lagi. Mungkin ini yang terakhir saya bertemu dia. Kami bertemu di sesi pelatihan fotografi. I staring at him. He is staring at me too. Weird. Akhirnya ketika kami bisa berbicara, saya mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dia memberikan posisi for give me a hug! Akhirnya saya mencoba meyakinkan diri, he’s still my old buddy. Dimana sentuhan fisik means nothing for us. Saya mencoba memeluknya, eh giliran dia yang mengulurkan tangan untuk berjabat tangan. Plus ada junior dan senior yang melihat kami dengan posisi rikuh tersebut. Haha! Seems for me everything’s changing too!

Lucunya lagi sebelum saya bertemu dengan dia, saya sempat mencarinya ke kantin. Oke tidak ada. Maka saya berniat untuk menyusulnya ke ruangan pelatihan. Mungkin di nongkrong di atas. Sampai di depan ruangan pelatihan, saya melihat beberapa teman, senior, dan junior yang lagi nongkrong. Damn! Dia tidak ada. Di dalam kali, masih memberikan materi. Saya pun menghampiri seorang teman, belum juga ngomong eh dia hanya berkata,

”Dia tidak ada di dalam. Kayaknya sih tadi turun ke bawah. Ke kantin kali.”

Hah? Sejelas itukah terbaca siapa yang saya cari? Ya iyalah geblek! Saya yang tidak terlalu tertarik dengan fotografi, saya yang masih bekerja di hari sabtu, saya yang bahkan tidak tahu bahwa pelatihan ini sudah hari kedua, masa mau datang tanpa tujuan tertentu? Ah, betapa saya sangat diperhatikan. Hehehe.

Kemarin malam akhirnya kami bisa duduk berdua. Walaupun ada junior yang ikut, mereka tidak termasuk hitungan pengganggu. Yups, saya akhirnya bisa bersandar di pundaknya lagi, dan dia bisa memegang tanganku lagi. Saya tidak perduli apa yang dikatakan oleh pengunjung cafe yang lain, I really miss him! Dia bercerita mengenai kerjaannya, bercerita mengenai hubungannya dengan sang cewek yang sudah taraf parah, bercerita mengenai kemungkinan balik sama mantannya yang dulu. Dan seperti biasa, saya hanya akan mendengarkan semua ceritanya.

Ini bukan cinta, saya tahu. Ini hanya perhatian yang salah alamat. I do really care to him. I never imagine for having some sex with him. Dengan perhatian yang saya berikan, plus dia mau menerimanyapun saya sangat senang. Walaupun akhirnya ada teman yang mengatakan itu adalah hal terbodoh yang saya lakukan. Memberikan perhatian tanpa harus mengharapkan perhatian kembali. Pathetic? Could it be. Tapi biarlah, karena dia sudah memiliki tempat tersendiri di dalam hati. Yang tidak akan tergantikan. Yah, kalau kecuali saya sudah bertemu dengan Mr. Right, maybe ...

currently listening : Jason Mraz feat. Colbie Caillat - Lucky
| 21/04/09

5 komentar:

........ mengatakan...

hi.......

21 April 2009 pukul 10.31
Anonim mengatakan...

Trisna jalaran saka kulina Mr...
cinta itu datang karna terbiasa...

-hahah..- ngemeng apa siy...
yah..
pastikan dulu..
apa yang ada di perasaan..
karna sayang ma cinta itu adalah sesuatu yang berbeda... Fachry...

Gud lack Mr...
salam kenal..

21 April 2009 pukul 20.52
lucky mengatakan...

Halo Mr Urban Keith......

Gw dulu juga pernah kenal orang yang kayak anda begitu. Sudah ada 2 teman gw yang seperti itu. Yuphhh mencintai seorang teman, sahabat yang straight.

It does not bring you anywhereKamu boleh sayang sama dia, tp klo kamu sayang pada diri kamu sendiri, cobalah keluar dari bayang2 dia. Kamu harus cari orang yang memberikan tangannya untuk dirimu, biar ga bertepuk sebelah tangan.

Ini hanya saran dari seorang teman...boleh diterima atau tidak.

Happy go lucky ya......

22 April 2009 pukul 07.56
Mr. Urban mengatakan...

@kepompong : hai juga!

@okit : saya sudah bisa menjabarkannya. dia sahabat saya. kalau mau nakal, sudah lama saya jebak. tapi itu tidak akan mungkin terjadi.

@lucky : yang paling gila hampir saya katakan adalah, tunggu saya di menado. saya akan kerja juga disana. huwa!!! untung gak terjadi

22 April 2009 pukul 12.07
Anonim mengatakan...

Mister....
Entah kenapa membaca postinganmu seperti bercermin pada diri saya sendiri dua tahun kebelakang.

Bedanya, saya tidak pernah bersandar di pundak dia dan dia tidak pernah memegang tangan saya.

Hubungan kami hanya sebatas teman, teman yang terakhir melakukan kegiatan yang bisa disebut mengobrol lebih dari setahun yang lalu.

Orang bilang bodoh.
Memang.
Orang bilang kita buang2 waktu.
Benar.

Tapi hati terhadapnya gag akan pernah bisa dipungkiri kan?

23 April 2009 pukul 17.06

Posting Komentar

Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Untold Stories at The Unfinished Fairytale
  • Mr. Urban
      23 years old guy. dia yang mendamba. dia yang merindu. dia yang merasa. dia yang kehilangan. mencoba mencari makna dari setiap perjalanan, pilihan dan waktu yang telah terlewati. belajar memafkan diri sendiri, dan menikmati hidup dengan caranya sendiri. mr. urban is still looking for mr. right. cause this is about me. just me.
  • Your Love Sign


    Blog Archive

    • ▼  2009 (2)
      • ▼  April (2)
        • Lucky I’m In Love (with my best friend)
        • for him, i really miss you so much

    Labels

    • me and him (2)

    Urbanise Them

    • doubleag3nt
      Adios Amigos
      14 tahun yang lalu
    • Fa
      www.orgasmingorganism.com
      14 tahun yang lalu
    • GERIMIS SENJA
      Getting To Lombok From Bali
      13 tahun yang lalu
    • Hidden Closet
    • kepompong
    • Man In Green
    • Manis Legit
      Berapa Hargamu?
      9 tahun yang lalu
    • manusiaTERbodoh
      Being a gay is a Choice... IS IT?
      9 tahun yang lalu
    • Our Little Fingers
    • PNS
      Dakwah ke Tasikmalaya dan Majalaya II
      12 tahun yang lalu
    • Sinting Maut
    • sisi.LAIN.diriku
    • Taman Aksara
      Kemanakah harus kucari rindu?
      8 tahun yang lalu
    • The Odd Me
      Relationship
      14 tahun yang lalu
  • Search






    • Home
    • Posts RSS
    • Comments RSS
    • Edit

    © Copyright untold stories at the unfinished fairytale. All rights reserved.
    Designed by FTL Wordpress Themes | Bloggerized by FalconHive.com
    brought to you by Smashing Magazine

    Back to Top